Kamis, 21 Maret 2013

Panji Feat Ila Karena aku T'lah denganmu



Aku tak suka selalu saja 
Kau sebut-sebut namanya saat kita bicara 
Aku tak ingin, tak ingin mendengarnya 
Kau bawa-bawa namanya saat berdua denganku
Maafkan aku membuatmu tak suka 
Karena aku tlah denganmu
Bukan maksudku membuatmu berfikir 
Apakah aku pelarianmu saja
Tak akan lagi, takkan terulang lagi ooh 
Membawa-bawa namanya saat berdua denganmu
Maafkan aku membuatmu tak suka 
Karena aku tlah denganmu 
Bukan maksudku membuatmu berfikir 
Apakah aku pelarianmu saja
Maafkan aku bila kau tak suka 
Maafkan aku membuatmu tak suka, aku tlah denganmu 
Bukan maksudku bukan maksudku membuatmu berfikir
 Apakah aku pelarianmu saja

Minggu, 10 Maret 2013

Paten Siri, Apple gagal hukum Samsung

Paten Siri, Apple gagal hukum Samsung

Paten Siri, Apple gagal hukum Samsung

 

Hakim Lucy Koh yang kembali mengawal kasus gugatan Apple terhadap Samsung kembali mengeluarkan putusan. Kali ini, hakim tersebut menolak upaya Apple untuk memenangkan gugatannya.
Seperti yang dilansir oleh Reuters (8/3), Apple menuntut haknya atas tuduhan pelanggaran paten yang kembali dilakukan Samsung. Pelanggaran tersebut adalah indikasi mengambil teknologi Siri dan diaplikasikan ke perangkat Samsung.
Namun, pihak pengadilan AS yang diwakili Hakim Lucy Koh mengatakan bahwa keberatan Apple ini tidak tepat. Sehingga, kasus yang sudah diperkarakan sejak satu tahun silam ini pun dinyatakan selesai.
Sebelumnya, melalui Hakim Lucy Koh, Apple dan Samsung sudah berperkara hebat hingga pengadilan akhirnya menyatakan Samsung bersalah. Dalam kasus ini, Samsung pun sudah dijerat dengan denda sebesar USD 1,05 miliar atau sekitar 10,08 triliun.
Namun, denda ini pun sudah dikurangi sebanyak USD 450 juta atau sekitar Rp 4,3 miliar. Hal ini dikarenakan keberatan yang diajukan Samsung.
Pada putusan sebelumnya juga, Apple gagal mengembargo produk Samsung di Amerika Serikat. Permintaan pelarangan beredarnya produk Samsung di Paman Sam pun ditolak karena kurangnya alasan yang mendukung.

Minggu, komet Pan-STARRS dapat dilihat dari Indonesia

Minggu, komet Pan-STARRS dapat dilihat dari Indonesia

Jumat, 8 Maret 2013 19:21:00 


Minggu, komet Pan-STARRS dapat dilihat dari Indonesia 


Minggu, komet Pan-STARRS dapat dilihat dari Indonesia

Reporter : Dwi Andi Susanto
Jumat, 8 Maret 2013 19:21:00
Minggu, komet Pan-STARRS dapat dilihat dari Indonesia


 

Orang-orang yang hidup di belahan bumi utara akan mendapatkan sajian menarik di angkasa hari ini (08/03). Ada kemungkinan, masyarakat Indonesia juga dapat melihatnya pada hari Minggu (10/03) besok.

Sejak ditemukan pada bulan Juni 2011 lalu, akhirnya komet yang dinamakan Pan-STARRS atau C/2011 L4 dapat dilihat dengan mata telanjang di belahan bumi utara.

Seperti dilansir National Geographic (07/03), 2 tahun lalu, Pan-STARRS masih terlihat di lintasan orbit antara Jupiter dan Saturnus, namun beberapa minggu kemarin, arah laju komet satu ini semakin mendekati bumi.

Para peneliti mengatakan bahwa tidak ada yang perlu ditakuti, karena Pan-STARRS tidak akan menabrak bumi walaupun jaraknya hanya sekitar 147 juta kilometer dari planet ini.

Sayangnya, Indonesia bukanlah negara yang tepat untuk melihat melintasnya komet yang memiliki cahaya terang ini ketika benda langit itu berada di titik ekuator.
Indonesia dan beberapa negara di Asia Tenggara kemungkinan baru dapat menikmati pemandangannya ketika Pan-STARRS mencapai titik perihelion atau garis lintas yang menuju matahari sekitar tanggal 10 Maret nanti

 

Hantu, fiktif atau nyata?



Hantu, fiktif atau nyata?

Hantu adalah suatu fenomena misteri yang tentunya ada di setiap daerah di seluruh bumi ini. Namun, apa itu yang disebut dengan hantu?

Secara definisi seperti yang tertulis di Wikipedia, hantu adalah suatu 'karakter' yang merujuk pada roh atau arwah yang meninggalkan jasad fana karena kematian. Setiap orang, kelompok, negara atau juga agama memiliki definisi sendiri-sendiri tentang 'karakter' ini.

Tidak hanya definisi, setiap negara juga memiliki penggambaran sendiri-sendiri akan sosok hantu. Contohnya di Indonesia ada pocong, genderuwo, tuyul dan masih banyak lagi. Di daratan Eropa ada vampir, sosok berwarna putih transparan dan lainnya.

Mulai dari zaman dahulu kala sampai sekarang, banyak sekali bukti baik berupa foto sampai pengakuan orang yang pernah melihat hantu beredar luas di masyarakat.

Beberapa pakar mendeskripsikan bahwa hantu adalah jiwa atau roh yang masih berkutat di dunia fana karena ada alasan atau sesuatu yang belum tercapai. Contohnya karena alasan cinta, suatu pekerjaan yang belum terselesaikan, janji dan masih banyak lagi.

Menurut kebanyakan orang India, manusia terdiri dari dua elemen yaitu prakrita atau tubuh dan sukshma atau jivatma atau roh. Ketika meninggal, fisik manusia akan hancur setelah dikuburkan namun roh mereka akan tetap hidup.

Penelitian secara psikologis menjelaskan bahwa roh yang keluar dari tubuh dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu yang baik dan yang jahat. Roh yang baik akan hidup dalam kedamaian, sedangkan roh yang jahat akan tetap berkutat dunia fana dan tak jarang bersifat mengganggu dan akhirnya menjadi apa itu yang dinamakan hantu jahat.

Penelitian mengenai hantu sudah dimulai sekitar awal abad ke-19. Berbagai teori, penjelasan secara psikologis, ilmiah sampai parapsikologis juga bermunculan. Namun, dari kesemuanya masih tetap kabur atau belum menemui titik terang atau titik kesepakatan.

Para penganut parapsikologis mengatakan bahwa hantu merupakan salah satu bagian dari hukum sains yang dapat dijelaskan secara logika. Dalam dunia ini banyak sekali hukum-hukum alam dan sains yang juga tumbuh sejalan dengan kehidupan manusia, contohnya medan magnet atau lingkaran elektromagnetik.

Dari hukum alam dan sains tersebut, terkadang memunculkan suatu reaksi tak terduga contohnya, bunyi-bunyian, pergerakan benda atau lainnya.

Tidak hanya hukum alam saja, beberapa ilmuwan juga mengatakan bahwa hantu adalah imajinasi dari manusia sendiri serta bawaan dari perasaannya pada saat itu. Richard Lord dan Richard Wiseman, peneliti hantu, menjelaskan bahwa ketika manusia teracuni oleh gas karbonmonoksida, maka akan menimbulkan halusinasi, perasaan tidak enak dan sensasi yang lain.

Dari perasaan-perasaan tersebut memunculkan imajinasi akan suatu hal atau sosok di dekatnya.
Namun, penjelasan kedua orang tersebut tidak lantas menjadi suatu teori yang dapat diterima oleh semua orang. Banyak juga yang tidak sependapat dan tetap percaya bahwa hantu itu memang benar-benar ada dan bukan muncul karena imajinasi manusia.
Memang fenomena hantu tetap menjadi suatu misteri yang belum terjelaskan secara ilmiah. Ada yang percaya ada yang tidak, ada yang takut ada pula yang tidak. Semuanya kembali kepada pribadi masing-masing.

Celluon Magic Cube Laser Projection Keyboard and Touchpad

Celluon Magic Cube Laser Projection Keyboard and Touchpad

Price: $114.99

Celluon Magic Cube Laser Projection Keyboard and Touchpad 

 

Technical Details

  • Small, Easy-to-Integrate Components: Its compact size and lower power consumption allows manufacturers to integrate the Projection Keyboard directly into their devices without significantly increasing the size or power consumption of the device
  • Fast and Accurate Data Input: The large keys and familiar layout of the Projection Keyboard allows for input speeds greater than that of 50 words-per-minute with error rates similar to that of a standard physical keyboard, thus setting a new benchmark in mobile input performance
  • Ease of Use: Projection Keyboard provides users with a comfortable, near fatigue-less way of entering data into their mobile devices. Projection Keyboard can also help reduce the ergonomic risk factors associated with other input alternatives by reducing strain on the wrists
  • Dual Mouse and Keyboard Functionality: Since the Projection Keyboard Perception Chipset works by optically tracking finger movements rather than registering the physical switches of a regular keyboard, users can use the same surface for both keyboard data entry and mouse functionality
    • €Available Colors: Silver, Red and White
    • Rechargable Lithium Battery Approx 150 Minutes, 700mAh
     

Iphone/Itouch Mobile game controller ICG07

Iphone/Itouch Mobile game controller ICG07 

Price: $34.99

Ion iCade Mobile Game Controller for iPhone/iPod Touch (ICG07)

Product Features

  • Adds physical buttons and d-pad to your iPhone and iPod touch gaming
  • Rotating cradle allows for landscape and portrait views of gaming action
  • Connects using wireless Bluetooth technology
  • Works with Frogger Decades, Temple Run, and hundreds of games
  • Ergonomic design for hours of comfortable gameplay

 

Laptop for Gamers

Alienware M14X 14" Laptop (2.0 GHz Intel Core i7-2630QM Processor, 8 GB RAM, 750 GB Hard Drive, Windows 7 Home Premium 64-bit) Black

Price: $1,699.00

Alienware M14X 14" Laptop (2.0 GHz Intel Core i7-2630QM Processor, 8 GB RAM, 750 GB Hard Drive, Windows 7 Home Premium 64-bit) BlackAlienware M14X 14" Laptop (2.0 GHz Intel Core i7-2630QM Processor, 8 GB RAM, 750 GB Hard Drive, Windows 7 Home Premium 64-bit) Black 

Product Features

  • Intel Core i7 2630QM Processor 2GHz
  • 8GB DDR3 RAM
  • 750GB Hard Drive
  • 14-Inch Screen, HD Graphics 3000
  • Windows 7 Home Premium (64-bit)
  • Technical Details
    Screen Size     14 inches
    Processor     2 GHz Core i7-2630QM
    RAM     1.5 GB DDR3
    Hard Drive     750 GB
    Graphics Coprocessor     HD Graphics 3000
    Chipset Brand     Intel
    Wireless Type      802.11n
    Brand NameDell
    SeriesAlienware M14X
    Item model numberAM14X-5283SBK
    Operating SystemWindows 7 Home Premium (64-bit)
    Item Weight6.5 pounds
    Item Dimensions L x W x H10.17 x 13.27 x 1.49 inches
    Color Black
    Processor BrandIntel
    Processor Count4
     

 

New technoligy 2013

Looxcie LX2 Wearable Video Cam for iPhone and Android - Retail Packaging - Black 

Price: $141.37 

Looxcie LX2 Wearable Video Cam for iPhone and Android - Retail Packaging - Black

Product Description

From the Manufacturer

Share your experiences as they happen with Looxcie -- the world's first handsfree, wear-and-share video cam that lets you share clips instantly or stream live video. Just wear Looxcie, let it point where you look, and it captures what you see. Want to share what's happening? Press the Live button to stream instantly to friends and family. Or press the Instant Clip button, and Looxcie instantly uploads the last 30 seconds of what happened to Facebook, iCloud, Twitter, YouTube, or email via your smartphone. Wirelessly. Only Looxcie lets you share your life as you live it -- so you'll never miss a thing.

Share Life as You Live It

The Wear-and Share Video Cam with Live Video Streaming
Share your experiences as they happen with Looxcie — the world's first handsfree, wear-and-share video cam. Stream live video to your friends and family. Capture unexpected moments after they happen. Share instant video clips on your favorite social media sites. Looxcie can do it all — right from your smartphone.
Looxcie 2 being worn on Ear

Handsfree Recording

Stay "in the moment"
so you can live life as you record it.
Looxcie 2 showing biker's point of view

Capture the Unexpected

Go back and capture key moments
— even after they happen.
Viewing a shared video clip

Share What You See

Let friends see what you see — by
sharing clips or streaming live video.
Just wear your Looxcie and let it point where you look. Looxcie sees what you see, and records your life as you live it, from the everyday to the most amazing adventure.
No more worries about getting the camera out of the bag or turning it on in time. Looxcie continuously records what you see so you can go "back in time" to capture and then share special moments with friends and family.
You don't even have to go back to your computer to share your videos. Just press a button on your Looxcie cam and immediately upload the video to your favorite social media site.
And with LooxcieLive, Looxcie's live streaming service, your friends and family can see what you're seeing in real time, so everyone can stay up to date with what's going on in your life.

Sharing Video with Looxcie

Sharing video with a Looxcie 2
You can use your Looxcie cam right out of the box to capture and download video to your computer. But the Looxcie really shines when you use it with the Looxcie apps on your smartphone or tablet.*
Looxcie connects to your smartphone via Bluetooth, making it easy to control. Start and stop recording. Choose video clips to share. Even send out a live stream, so your friends and family can see what you're doing right now.




GUNNAR Computer Eyewear - Sheadog Onyx Frame

Price: $79.00

 

Product Features

Color: Onyx
  • Reduces Glare- Reduces glare and improves visual focus
  • Sharpens Detail- Enhances detail for sharper, clearer vision
  • Minimizes Eye Fatigue- Reduces visual stress and dry eyes
  • Improves Focus- Helps your eyes focus more naturally protecting against fatigue
  • Amber Tint- Specially formulated yellow tint conditions and shifts the color spectrum to provide superior contrast, detail and resolution.
  • Ergonomic Fit- Lightweight frame and adjustable nose pads for comfort and style
  • 20/20 Ready- Ready-to-wear for users with 20/20 or 20/20 corrected vision
  • RX Compatible- Custom Prescription available through GUNNAR's prescription program with Carl Zeiss Vision www.gunnars.com/rx

Sabtu, 09 Maret 2013

My band amatir For Reog City

Dokumen Pribadi

 

"Lihat video diatas"

Sebuah video yang tidak sengaja di buat untuk acara hiburan semata 
sebuah video dokumenter sebagai kenangan

Sebuah Nama Sebuah Cerita:
-Wildan Ardi Nugroho
-Rian Putro Wibowo
-Dimas Mayong Priambodo
-David Riskiarto
-Agus Setiyo Pambudi(Tidak hadir)


Terima Kasih Telah Melihat Video ini
&
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Di Blog Saya



Mohon Berikan Komentar,...

Lorenzo Lega Yamaha Ikuti Uji Coba Honda Di Austin


Lorenzo Lega Yamaha Ikuti Uji Coba Honda Di Austin


Lorenzo Lega Yamaha Ikuti Uji Coba Honda Di Austin
Jorge Lorenzo (c) AFP
Sabtu, 09 Maret 2013 13:00 bola.net

Otosia.com - Juara dunia MotoGP 2012, Jorge Lorenzo mengaku lega atas keputusan Yamaha untuk bergabung dengan Repsol Honda dan LCR Honda dalam uji coba tertutup di Sirkuit Austin (COTA), Texas, Amerika Serikat, 12-14 Maret nanti.
COTA adalah sirkuit terbaru dalam kalender MotoGP, dan tak ada pebalap yang pernah menjajalnya. Lorenzo dan rekan setimnya, Valentino Rossi mengaku uji coba ini adalah kesempatan bagus untuk mempelajari lintasannya.
Lorenzo pun berpendapat bahwa Yamaha tidak akan mendapat keuntungan di MotoGP Austin, 19-21 April mendatang jika tidak menghadiri uji coba tersebut.
"Jika kami tidak pergi ke Austin, maka akan sangat buruk bagi kami," ujarnya. "Honda akan mendapat keuntungan jika kami tidak ikut. Namun untungnya kami akan pergi ke sana. Ini berarti kami bisa turun lintasan pada balapan di Texas dalam kondisi yang sama. Ini sangat positif."
Seusai menjalani uji coba ini, Yamaha dan Honda akan bergabung dengan tim lainnya dalam uji coba pramusim resmi terakhir di Sirkuit Jerez, Spanyol, 23-25 Maret mendatang. Seri pertama MotoGP akan digelar di Qatar, 7 April nanti. (mcn/kny)

Mobil Termahal di Dunia Saat ini


Mobil Termahal di Dunia Seharga Rp 524 Miliar


Mobil Termahal di Dunia Seharga Rp 524 Miliar
Maybach 62 milik Theo Paphitis (Automotto)
Rabu, 02 Mei 2012 14:00

Otosia.com - Kondisi ekonomi dunia saat ini sedang tidak stabil dan cenderung menurun. Banyak negara kawasan Eropa dan juga memiliki nilai hutang yang juga terbilang tinggi. Tapi walau kondisi seperti ini, ternyata masih banyak orang-orang yang suka memperlihatkan kekayaannya di depan umum.Salah satunya seorang pengusaha terkenal asal Inggris, yang bernama Theo Paphitis. Yang diberitakan di automotto, Selasa (01/05) sang pengusaha umur 52 tahun ini terlihat sedang mengendarai mobil super mewah kebanggaannya saat ini yaitu Maybach 62.
Maybach 62 ini merupakan mobil varian termewah dari perusahaan otomotif asal Jerman, Mercedes-Benz yang hanya terdapat 62 unit saja dan dibuat sangat spesial bukan menggunakan robot atau mesin 100% tapi melainkan 90% oleh tangan manusia.
Mobil ini hadir sebagai pesaing kuat Rolls-Royce yang tergabung dalam BMW Group. Maybach 62 yang seharga Rp 12.4 miliar ini mengandalkan mesin V12 kapasitas 5.5 liter Bi-Turbo yang sanggup menghasilkan tenaga sebesar 543hp dengan torsi sebesar 900Nm. Performa mesin ini dipasangkan dengan sistem transmisi otomatis 5 percepatan.
Tapi mobil Maybach 62 milik Theo Paphitis ini sekarang bernilai sangat mahal yang mencapai Rp 524 miliar. Pencapaian nilai ini dikarenakan seluruh body mobil menggunakan plat berbahan emas murni. Dan tidak hanya di bagian eksterior saja tapi melainkan juga setiap part di dalam interior juga.
Karena penggunaan bahan mahal dan dan berat, mobil ini diketahui tidak bisa melaju kencang (kecepatan maksimum hanya sekitar 75 km/h) dan bahkan memiliki konsumsi bahan bakar yang amat sangat boros yaitu 1 liter untuk 1 km.
Tapi apalah arti harga yang harus ia keluarkan demi memiliki sebuah mobil termahal di dunia ini. Pasalnya, baik saat Paphitis ini sedang makan, minum, tidur dan bahkan berada di toilet sekalipun duit selalu mengalir ke rekeningnya dengan deras. (kpl/vin)

Jumat, 08 Maret 2013

Cerpen Cinta: GELATO AND LOVE

GELATO AND LOVE

Dia bagaikan sebuah pohon mati, tidak berbuah, tidak juga berdaun... tetapi dia terus hidup dan bertahan untuk waktu yang lama... Dia selalu diam, mematung tak berkutik... Ia tak pernah berlari terlalu kencang, atau berjalan terlalu lambat, Ia hanya memperhatikannya... Ia tersenyum namun hatinya menangis... Ia tertawa namun penderitaan yang terdengar... Ia makhluk misterius yang memasuki kehidupanku, merubah segalanya menjadi rumit, dan juga indah...”
            Sudah berulang kali Chris membaca novel karya Rosaria Cianni yang berjudul “Qualcuno” dan bagian itu adalah favoritnya. Walaupun novel tersebut merupakan buku pertama yang dikeluarkan Rosaria pada tahun 2005, tetapi Chris masih sangat menyukainya. Rosaria Cianni adalah penulis yang memberikan inspirasi bagi hidup Chris. Setiap kalimat dalam novel yang diterbitkannya selalu mengandung filosofi dan dapat membuat Chris seolah-olah terhipnotis. Ia tidak pernah kelewatan untuk sekedar meng-update info tentang penulis itu melalui fan page yang tersebar luas di jejaring media sosial. Mulai dari novel pertama sampai yang terbaru, Chris selalu mengikuti perkembangan ceritanya. Yang sedikit aneh dan terasa ganjil hanyalah, Rosaria Cianni tidak pernah menulis profil tentang dirinya di akhir halaman novelnya. Tidak ada sedikit info pun tentang dia.
            “hey Chris! Pagi-pagi sudah membaca novel, lagipula kau kan sudah berulang kali membacanya. Aneh sekali!” sahut Bianca mendekati Chris.
            Chris tidak terlalu memperdulikannya. Ia tetap fokus membaca novel pertama karya Rosaria Cianni. “ada apa kau tiba-tiba datang ke kedaiku? Aku tidak memberikan free gelato hari ini.”
            Bianca menghebuskan nafas kesal dengan kencang melalu hidung mancung nan langsingnya. “Chris, kau jangan berburuk sangka dulu terhadapku! Aku akan bayar kok, aku tidak meminta gelato-mu secara cuma-cuma.” Ia berpindah tempat duduk, dari yang semula berada di depan Chris, kini Bianca sudah berada di samping pria berambut coklat terang itu.
            Chris menaruh novel penulis favoritnya di atas meja, wajahnya nampak kesal, Ia berdiri dan tangannya bersidekap di depan dada. “Harus berapa kali aku katakan kepadamu Bianca? Tidak ada tempat untukmu di hatiku.” Chris menarik nafas dalam-dalam lalu ia berkata lagi. “kau mau pesan apa?” tanyanya cuek.
            Air muka Bianca seketika berubah suram. Tanpa ragu-ragu Chris mengatakan hal itu padanya. Apa Chris tidak sadar bahwa Ia baru saja melukai hati Bianca? Tetapi Bianca berusaha terlihat tegar. Ia memberikan senyum termanisnya kepada Chris. “Forest Berry Gelato per favore!” Chris menatap Bianca malas, kemudian Ia segera beranjak menyiapkan pesanan dari gadis yang sangat menyebalkan baginya.
            Tiba-tiba bel pintu kedai “Gelato & Caffè” milik Chris berbunyi. Ia berpikir keras, siapa orang yang akan memakan hidangan beku di pagi hari selain Bianca? Ia memperhatikan orang itu... seorang wanita dengan rambut hitam lurus panjang setengah pinggang, memakai coat berwarna biru tua, serta syawl putih yang meliliti lehernya tampak sedang mencari spot yang nyaman untuk ditempati. Ia duduk, lalu mengeluarkan laptop dari tasnya. Chris sedikit terpesona dengan wanita yang mempunyai wajah jelita tersebut. Setelah selesai membuat Gelato Forest Berry pesanan Bianca dan mengantarkannya, Ia pun berjalan menuju wanita itu dan menyodorkan daftar menu sambil memberi salam.
            buongiorno.” Ucap Chris tersenyum.
            “ah, buongiorno.” Wanita itu membalas sapaan Chris tanpa melihatnya. Ia sibuk menjelajahi macam-macam jenis Gelato di buku menu. “aku pesan Gelato Dark Chocolate dan Espresso Con Panna.” Lagi-lagi wanita itu tidak menatap Chris! Chris sedikit sebal, bukan karena tatapannya yang tak terbalas, tetapi wanita ini sedikit tidak sopan dan berlagak angkuh.
            aspetta un momento signorina!” ujar Chris lalu berjalan ke arah counter sambil masih menggerutu di dalam hatinya. “Wanita cantik namun sangat sombong.” Pikirnya.
            Ho finito.” Bianca menyisakan gelato-nya yang tinggal sedikit. Ia membereskan barang-barang yang ada di atas meja kemudian menghampiri Chris yang sedang meracik Con Panna dan mencium pipi pria itu. Chris terdiam beberapa saat, menunggu amarahnya naik sampai ke ubun-ubun.
            Vattene!” hardik Chris. Wajahnya memerah kesal. Tapi sayang, rupanya Bianca tidak takut sedikit pun, ia malah meledek Chris dan menjulurkan lidahnya. “a presto il mio amore!” Bianca tertawa geli kemudian berlari menyelamatkan diri dari Chris yang sedang mengamuk. “D- dasar!” keluh Chris sembari membawa pesanan wanita yang dipikirnya angkuh.
            Chris menahan nampan di lengan kirinya, sedangkan tangan kanannya meletakkan gelato dan kopi ke atas meja dengan hati-hati. “Selamat menikmati.” Kata Chris, kali ini ia tidak menatap wanita itu lagi. Ia tau pasti ia akan diacuhkan.
            “duduklah, temani aku.” Chris hampir tak percaya. Ternyata dugaannya salah. Wanita itu... tidak sesombong seperti yang ia kira. Chris menarik bangku yang ada di depan wanita tersebut kemudian duduk dengan manis.
            Wanita itu terkekeh. “aku tidak mengira akan mendapat inspirasi di kedaimu.” Ia memandang Chris sesaat lalu kembali berkutat dengan laptopnya. Jarinya menari-nari di atas keyboard dengan cepat, sesekali ia berhenti untuk menyesap Con Panna­­ dan menyicipi gelato-nya.
            che fai ?” tanya Chris penasaran.
            “menulis.” Jawabnya singkat.
            “ah... sì, sì” angguk Chris berpura-pura mengerti. Ia bingung hal apa  yang enak untuk dibicarakan. Baru pertama kali Chris merasa gugup berada didekat seorang wanita, biasanya wanita lah yang mengejarnya. Contohnya, Bianca.
            “apa kedai Gelato & Caffè ini milikmu?” Chris senang sekali! Akhirnya wanita itu mau bertanya. Perlahan suasana kaku pun mulai mencair.
            No, ini bukan milikku. Kedai ini kepunyaan Nonna, namun semenjak Ia meninggal, aku sebagai cucu yang tinggal bersamanya dari kecil yang melanjutkan usaha ini.” ujar Chris diakhiri dengan segurat senyum yang dipaksakan.
            “Jadi kau dan orangtuamu yang mengurus ya?” tanya wanita itu lagi.
            Chris sejenak membisu, lalu berkata. “Orangtuaku sudah meninggal, mereka ditembak oleh orang tak dikenal ketika kami sedang menikmati gelato di sebuah kedai di Venezia. Nonna bilang pembunuhnya adalah saingan bisnis papaku.
            mi dispiace tanto.” Ucapnya penuh nada penyeselan.
            “tidak apa, itu sebabnya aku membenci gelato. Meski meneruskan usaha nenek ku, tetapi aku tidak pernah lagi mencoba gelato sejak kejadian tersebut.”  Jelas Chris. Entah apa yang ada dipikirannya. Ia tidak suka terlalu terbuka kepada orang lain, namun, ketika duduk bersama wanita di depannya itu, Ia merasa tenang. Setiap kata mengalir begitu saja dari mulutnya.
            Wanita itu menutup laptopnya dan memasukannya ke dalam tas. Ia menghabiskan sisa Espresso Con Panna dan Gelato Dark Chocolate-nya dengan cepat kemudian berdiri sambil menggandeng tas. “Ini adalah pagi terbaik selama hidupku. Terimakasih. Kau telah memberiku banyak inspirasi.”
Wanita itu menaruh uang di meja lalu mengulurkan kertas persegi panjang dengan latar kosong warna merah pada Chris. “ini hadiah untukmu. Aku harap kau tidak mengatakannya pada siapa pun. Jangan di balik sebelum aku keluar dari kedai ini. Arrivederci.” Katanya lalu tersenyum.
***
            Chris benar-benar terkejut bukan kepalang. Wanita yang kemarin pagi datang ke kedainya ternyata adalah Rosaria Cianni. Ya, Chris mengetahuinya dari kartu nama yang diberikan Rosaria secara langsung kemarin hari. Namun seperti dugaan Chris, pada kartu itu juga hanya terdapat nama dan pekerjaannya, yaitu penulis. Chris sungguh menyesali kebodohannya. Dia seharusnya tidak mengikuti perkataan Rosaria untuk tidak membalik kartu tersebut sebelum dirinya keluar dari pintu kedai Gelato & Caffè. Andai Ia dapat memutar kembali waktu, Chris rela memberikan apapun demi untuk bertemu lagi dengan Rosaria.
            Satu fakta tentang kemarin adalah, sebenarnya Chris tidak sengaja membuka kedainya pada pagi hari. Itu hal yang jarang sekali, atau bahkan tidak pernah Ia lakukan. Tetapi, karena semalaman Ia tidak bisa tidur dan paginya Ia tidak merasa mengantuk, akhirnya Ia memutuskan untuk membuka kedai dari jam 7 pagi. Mulanya Ia berasumsi bahwa pasti tidak akan ada yang berkunjung, namun Bianca adalah buktinya. Chris tidak tau menahu dari mana Bianca bisa mengetahui kedai miliknya sudah buka pukul 7, tapi yang pasti yang paling membuatnya sangat gembira yaitu kehadiran Rosaria. Ia tidak menyangka kemarin akan mendapat tamu seistimewa itu. Jika tau, mungkin Chris akan bersiap-siap selama 2 jam lebih untuk menyambut wanita yang dikaguminya tersebut.
            Sekarang tepat jam 12 siang, kedai semakin ramai dan Chris sedikit kewalahan mengerjakan pekerjaannya seorang diri. Sampai Bianca datang dan menawarkan bantuan. Awalnya Chris enggan, mengingat kejadian kemarin, Ia malu dan jengkel sekali. Namun apa daya Ia tak sanggup menolak, ya, karena kenyataan juga yang mendesaknya.
Bianca membawa pesanan para pelanggan dari satu meja ke meja lainnya dengan suka cita. Ia menebarkan senyumnya kepada setiap orang dan berkata begitu manis. Chris mengawasinya dari counter, hati kecilnya seperti tergelitik. Perasaan aneh yang membuat Ia tertawa dan tersenyum ini selalu datang ketika Ia memusatkan penuh perhatiannya pada Bianca. Segera mungkin Chris menghapus pikiran itu. Ia pasti bergurau karena merindukan Rosaria Cianni, wanita yang memberinya inspirasi serta mampu membuatnya merasa tenang.
“Chris, ada apa?” tanpa Chris sadari rupanya Bianca kini tengah berdiri di hadapannya. Wanita berambut coklat gelap dan bermata hijau itu menyuguhkan Espresso Macchiato dalam demitasse cup kepada Chris. “minumlah.” Katanya.
Chris meraih daun telinga cangkir itu, menyesap Espresso Macchiato dengan gaya yang khas. Entahlah seperti apa, tapi itulah yang paling disukai Bianca darinya. “delizioso.” Gumamnya pelan, sangat pelan. Chris tidak mau Bianca melompat dan memeluknya karena pujian yang Ia lontarkan.
Chris menunjuk ke arah tempat duduk paling pojok. “di sana, sepertinya baru saja ada pelanggan yang datang, tolong layani mereka.” Tuturnya.
Bianca membuat tanda hormat dan tersenyum memperlihatkan deretan baris giginya yang rapih dan putih. “Oke, bos!” terkadang, hanya terkadang... Chris merasa dirinya sedikit kelewatan kepada Bianca, padahal wanita itu sering membantunya di kedai. Ia orang yang cukup baik. Tidak. Sangat baik mungkin. Meskipun Chris sudah berulang kali memarahi dan mengusirnya, tetapi Ia tetap tidak mundur selangkah pun untuk berada di dalam hidup pria itu. Bianca tidak berniat sedikit pun untuk meninggalkan Chris. Tidak pernah, walaupun harus bersaing dengan Rosaria Cianni, Ia tidak takut.
***
Satu hari, dua hari, tiga hari, seminggu, sebulan terlewati. Chris menunggu dan menunggu namun Rosaria tak kunjung datang ke kedainya lagi sejak saat itu. Chris mulai kehilangan harapan. Ia mulai berfikir, tidak mungkin Rosaria punya cukup waktu luang hanya untuk memakan gelato dan bercerita bersamanya di kedai. Rosaria pasti sibuk mempersiapkan novel terbarunya. Chris ingat betul ketika wanita itu datang, Ia berkata Ia sedang menulis. Artinya, cepat atau lambat Rosaria akan segera mengeluarkan karya selanjutnya.
Hari ini adalah tanggal 24 Desember. Bertepatan dengan momen indah 1 bulan yang lalu ketika Rosaria muncul dan memesan Espresso Con Panna serta Gelato Dark Chocolate, momen di mana Chris merasa begitu tenang. Utuh. Dan tak terasa pula Hari Natal akan segera datang. Hari Natal yang mungkin sama seperti tahun lalu, tidak ada yang spesial. Chris hanya akan sibuk bekerja dalam kesendirian di tengah kerumunan orang-orang yang menikmati hari natalnya bersama keluarga, teman, atau kekasih mereka.
“Chris... kau ada acara untuk malam natal?” Bianca tampak sedang bersih-bersih, menyemprotkan semacam cairan kimia pada permukaan meja.
Hari ini kedai tutup lebih cepat, orang-orang terlihat begitu sibuk. Terutama keuskupan, mereka sibuk untuk menyiapkan Misa Natal. Chris bukanlah seorang Katolik, Ia mengikut Papanya yang berasal dari Amerika dan seorang Karismatik. Ia tidak tau akan melakukan apa pada perayaan natal tahun ini. Kebingungan selalu menyeruak ke dalam pikirannya ketika perayaan Natal sudah dekat.
“aku tidak kemana-mana.” Ucap Chris ketus.
Air mukanya sungguh tidak menarik. Bianca yang tadinya ingin mengajak pria itu jalan-jalan akhirnya mengurungkan niatnya. Ia tidak berani mengganggu Chris jika wajahnya sudah menampakan aura negatif seperti itu. Setelah selesai membersihkan meja Bianca segera pamit kepada Chris. Dan disaat inilah Chris benar-benar sendiri. Kesepiaan.
Alih-alih menghilangkan rasa sunyi, Chris tergerak membuka kembali kedainya. Pukul 22.00. Ia tau tidak akan ada orang yang datang, semua sibuk dengan acaranya masing-masing. Chris berjalan ke arah pohon natal yang masih bersih tanpa ornamen. Melihat pohon natal Ia jadi teringat akan orangtua dan neneknya. Chris biasa menghias pohon natal bersama mereka, namun, sekarang keadaan berbalik. Semua sudah berbeda. 15 tahun Ia merayakan natal tanpa orangtuanya, dan 5 tahun tanpa nenek yang sangat Ia sayangi. Chris mengambil ornamen berbentuk rumbai yang panjang berwarna merah dan emas lalu melingkarkannya di sekeliling pohon natal, ditambah bola-bola mengkilat warna perak-biru, cupid yang sedang memanah, malaikat-malaikat bersayap, serta tak ketinggalan figura santa claus dan tongkatnya, dan masih banyak ornamen lainnya.
Tiba-tiba bel pintu kedai Chris berbunyi. “seseorang datang?” benaknya.
Chris membelokan tubuhnya. Ia melihat seorang pria berumur sekitar 30 tahun yang memakai kaca mata berdiri di dekat counter. “buonasera signore, ada yang bisa aku bantu?”
ah yes, Americano please.” Ujar pria berjanggut tipis itu. “you can speak English Sir ?” tanya Chris sembari membuat pesanan. “of course, I’m an English man, you know!” Pria itu merapatkan jaket kulitnya yang tebal dan mengosok-gosokkan kedua telapak tangannya. “here, hope it helps.” Ucap Chris menyuguhkan kopi pesanan pria itu.
why are you working? It’s Christmas eve, you’re so weird!” Chris menahan emosinya. Ia tidak mau merusak malam natal yang damai ini. Ia lebih memilih diam daripada harus beradu mulut dengan pria asing.
I’m just kidding. By the way, you make good coffee kid.” Chris malas. Sungguh malas. Ia tidak tahan dengan pria itu. Ia ingin menutup kedainya segera dan pergi ke tempat tidur.
Rosaria wants to meet you.” Chris menjatuhkan cangkir yang sedang dibersihkannya. Ia terkejut. Ia menghampiri pria itu.
what did you say?” Chris mengepalkan kedua telapak tangannya. Seketika tubuhnya gemetar mendengar nama perempuan itu.
Pria berkacamata tersebut menghela nafas panjang. “Rosaria wants to meet you. Rosaria Cianni. I’m her editor. She asked me to come to your place to tell you that.
Chris mencoba menanggapi dengan enteng. Ia tidak mau percaya begitu saja. “Stop joking around Sir. You should go, I want to close this shop. Here’s your bill.
Pria itu menaruh uang di atas meja. “It’s up to you whether you want to come or not. I’m just doing what She asked me to do. The choice is yours.” Lalu Ia mengeluarkan secarik surat, meletakannya di dekat bill dan meninggalkan kedai Chris.
Chris menggapai kertas note tersebut. Ia membacanya dengan perlahan. Perlahan- sampai air mata mengalir di pipinya tanpa Ia sadari.
***
Minggu, 25 Desember pukul 07.00
Chris mencoba menghubungi Bianca berulang kali namun ponselnya tetap tidak aktif. Ia ingin Bianca menemaninya untuk menemui Rosaria. Ia tak akan sanggup melihat wanita itu terkulai di kasur seorang diri. Chris gelisah. Ia berjalan bolak-balik sambil menggenggam surat dari Rosaria yang diberikan pria itu kemarin malam. Ia tidak pernah tau bahwa keadaannya akan seburuk ini. Ia sungguh merindukan Rosaria Cianni! Chris membaca ulang surat dari Rosaria;
Chris Vicenzo, itu bukan namamu? Aku mengetahuinya dari internet, kau tidak tau bahwa kau ini cukup terkenal sebagai penjual gelato tertampan? Itu sebabnya aku tidak perlu repot-repot kembali ke kedaimu hanya untuk menanyakan nama pemiliknya. Chris... aku telah membuat draft cerita novelku yang berikutnya. Aku ingin kau bekerjasama dengan editorku Mr. Benjamin (aku tau kau pasti sudah bertemu dengannya). Aku mohon lanjutkan novelku ini Chris. Aku mengerti kau pasti akan menolaknya karena alasan ‘tidak punya pengalaman dalam hal menulis’ tetapi aku mohon kepadamu... cobalah, untukku. Dan saat kau selesai, berikan judul novel ini ‘La Fedeltá’. Satu lagi yang kau perlu tau, aku rasa aku jatuh cinta dengan salah satu penggemarku. Ia adalah yang saat ini sedang membaca surat dariku. Merry Christmas and I hope God always be with thee.
“Hey Chris! Buka pintunya!” Bianca! Chris bergegas membuka pintu kedai. Belum sempat Ia berbicara Bianca langsung menarik pergelangan tangan Chris menuju mobilnya.
“kita mau kemana?” tanya Chris heran.
“ke rumah sang penulis yang sangat kau kagumi dan cintai.” Chris tak berkata apa pun. Ia benar-benar bingung. Bagaimana bisa Bianca tau rumah Rosaria? Apa mereka memiliki hubungan keluarga? Saudara misalnya?
“Chris, kau ingat ketika dulu kita masih duduk di bangku kuliah? Bukankah aku yang memperkenalkan padamu novel pertama karangan Rosaria Cianni yang berjudul ‘Qualcuno’? dan tanda tangan di halaman pertama novel tersebut bukanlah tanda tanganku, tetapi itu adalah tandangan Rosaria. Ia memberikan novel pertamanya yang bahkan belum terbit di toko manapun kepadaku sebagai hadiah ulangtahunku. Ia adalah sepupuku.” Ungkap Bianca.
Chris shock. Ia hampir tak percaya dengan apa yang didengarnya. “Jadi, apa kau juga tau wanita yang datang waktu itu adalah Rosaria?” tangan Chris mengepal kuat. Gemetaran. Ia sungguh marah.
“i- itu, aku...” Chris memotong perkataan Bianca. “tidak perlu dijelaskan.” Ujarnya geram.
Sepanjang perjalan menuju rumah Rosaria tidak satu pun diantara mereka yang membuka mulutnya. Chris menopang dagu memandang keluar kaca mobil dan Bianca fokus menyetir. Bianca benar-benar merasa bersalah pada pria itu. Ia tidak bermaksud untuk membohonginya. Alasan Ia melakukan hal itu, semua karena ‘Cinta’. Ia tidak ingin kehilangan Chris Vicenzo. Tetapi Bianca sadar, sepertinya cara Ia melindungi Chris dari wanita lain salah. Bianca harap Chris akan mengerti suatu hari nanti. Dan kini, Bianca siap untuk meninggalkan pria yang pernah Ia cintai.
“Paman Ben! Di mana Rosaria?!” tanya Bianca dengan intonasi tinggi begitu memasuki tempat tinggal sepupunya bersama Chris.
“Bianca, Chris, kalian telat. Orangtua Rosaria baru saja membawanya pergi.” Ucap Benjamin tak tega.
Chris jatuh bersimpuh. “kemana? Kemana Rosaria pergi?”
Ben menatap Chris nanar. Ia dapat melihat pemuda itu sangat mencintai Rosaria. “Amerika, mengobati penyakitnya.”
***
“Papa!” pekik seorang anak berumur 6 tahun. Ia lari menuju rangkulan papanya yang sedang beristirahat sambil menikmati gelato.
“Grazia!” Pria yang dipanggil papa itu meraih anak perempuan kesayangannya dan menggendongnya.
“Grazia, mama bilang jangan lari-lari seperti itu!” omel wanita itu kepada anaknya.
“tidak apa. Grazia, kau mau gelato?”
per favore.” Angguk Grazia semangat.
Pria itu berjalan ke arah counter pembuatan gelato dan istrinya Rosalie mengikutinya dari belakang. “Chris, aku ingin bicara.” Ucap Rosalie sedikit gugup.
Meski sudah 6 tahun bersama, tetapi Rosalie yakin Chris tidak benar-benar berada di dunianya. Chris tidak pernah berbicara panjang lebar, dingin, dan selalu menghindar dari Rosalie. Namun kepada Grazia Ia sangat lembut dan penuh kasih sayang. Tidak, Rosalie tidak cemburu terhadap anaknya sendiri. Ia hanya ingin mengakhiri semuanya. Tidak seharusnya Ia jatuh cinta dengan penulis buku ‘La Fedeltá’ itu.
Chris membelai rambut Grazia. “ini sayang gelato-mu. Papa ingin bicara sebentar dengan mama. Kau di sini saja ya?” Grazia tersenyum dan mencium pipi Chris. “sì Papà.”
Lalu Chris menghampiri Rosalie yang sedang duduk di luar kedai. Menunggu.
“hal apa?” tanya Chris sekenannya.
“kita harus mengakhiri ini.” ujar Rosalie tertunduk tak berani menatap mata Chris.
Chris duduk di samping kiri Rosalie, memasukan kedua telapak tangannya ke dalam saku coat. “jika itu yang kau inginkan, aku tidak bisa mencegahnya.”
Rosalie mengalihkan pandangannya ke arah kanan. Ia berusaha berbicara walaupun kini suaranya terdengar serak seperti orang sedang menangis. “kenapa Chris? Kenapa kau melakukan ini semua kalau kau tidak mencintaiku? Kau bahkan tidak mau mencoba mempertahankan hubungan kita.”
Chris menghela nafas, mengeluarkan gumpalan asap dingin dari mulutnya. “Salah. Kau salah. Kau lah yang tidak mau mencoba mempertahankan. Untuk apa jika hanya aku seorang yang mempertahankan hubungan kita?”
Chris memalingkan tatapannya pada Rosalie. Ia mendekap wajah Rosalie dengan kedua telapak tangannya yang besar dan hangat. Chris mendekatkan wajahnya ke arah Rosalie, dan mencium bibir wanita itu dengan lembut.
“jangan berfikir aku tidak mencintaimu. Aku sangat mencintaimu Rose. Tolong, bertahanlah sedikit lebih lama lagi. Aku butuh waktu untuk melupakan Rosaria. Dan aku juga membutuhkanmu serta Grazia untuk tetap berada di sisiku... untuk memberiku kekuatan.” Rosalie tidak mampu menahan air matanya terjun bebas. Ia memeluk Chris dan menangis di pundak suami yang sangat Ia sayangi.
“aku akan melakukan yang terbaik Chris, aku akan selalu bersamamu.”
“kau melakukan hal yang benar Chris.” Ucap seseorang. Chris seketika melepas dekapannya. Ia tercengang melihat sosok wanita yang sedang berdiri disebrang jalan. Wanita itu seperti... Rosaria! Perlahan Ia mulai melangkah mendekati Chris dan Rosalie. Sampai akhirnya Chris dapat melihat dengan jelas.
“Rosaria?” katanya terheran. Kedua mata Chris tak berkedip dan terus memandangi Rosaria yang sesekali tersenyum.
“Rosaria?” Rosalie kebingungan. Apa maksud Chris wanita yang berdiri di hadapan mereka berdua saat ini adalah wanita yang sangat dicintai suaminya itu?
“kau tidak perlu khawatir, aku kembali ke Italia bukan untuk merebut Chris. Aku hanya rindu akan kenanganku dulu bersamanya. Aku juga sudah menikah, sama seperti kalian.” Rosaria menjelaskan pada Rosalie dengan santai. Ia tidak ingin istri Chris salah paham terhadapnya. Ia memang mencintai Chris, namun, itu dulu.
Tiba-tiba Rosalie berdiri dan memeluk Rosaria. “aku akan menjaganya Rosaria. Aku akan membuatnya bahagia.”
Rosaria mengendurkan rangkulan Rosalie, sedangkan Chris memperhatikan perbincangan kedua wanita itu. “ya, aku yakin kau pasti bisa.” Rosaria tersenyum, memberi suntikan semangat untuk Rosalie.
***
Rosalie yakin sepenuhnya dengan Rosaria maupun Chris. Yang dibutuhkan Chris saat ini adalah Rosaria seorang, Chris ingin semua kejadian di masa lalu menjadi jelas. Dan Rosalie mengijinkan itu. Chris meminta izin kepada Rosalie untuk berbicara empat mata dengan Rosaria. Rosalie pun masuk ke dalam kedai dan menemani anaknya yang sedang menikmati gelato. Meskipun dengan sedikit rasa cemas di hati... cemas akan perasaan Chris yang takutnya justru akan semakin kuat kepada Rosaria setelah Ia kembali ke Italia, dan cemas akan Rosaria yang mungkin masih mempunyai rasa terhadap Chris.
“mengapa pergi tanpa menungguku?” tanya Chris sambil menatap Rosaria dengan teliti. Wanita itu tidak berubah sedikitpun. Masih dengan gaya rambut yang sama, dan cantik seperti dulu.
Rosaria tertawa kecil. “kau masih saja menanyakan hal itu! Aku kembali untuk bertemu denganmu dan menikmati gelato buatanmu yang lezat Chris.”
“jawablah... karena hanya jawabanmu yang bisa menenangkan hatiku dan juga sekaligus melepaskanmu, menerima Rosalie sepenuhnya.” Ucap Chris datar. Nadanya begitu serius dan tegas.
“karena jika aku bertemu denganmu sebelum pergi ke Amerika, mungkin aku tidak akan mau meninggalkan tempat ini. Aku ingin sembuh Chris. Aku sangat berterimakasih kau telah meneruskan novelku. Tetapi setelah aku memikirkannya berulang kali, aku tidak ingin itu menjadi karya terakhirku. Walau harus menyakitimu dengan kepergianku, aku ingin terus menulis. Aku ingin kau tetap membaca novelku, dan memahami perasaanku yang sebenarnya.” Rosaria mengeluarkan sebuah buku dengan cover berwarna biru berjudul ‘La Fedeltá 2’ dan mengulurkannya kepada Chris. “ini adalah novelku yang akan terbit besok. Cerita ini adalah kelanjutan dari novel yang dulu aku dan engkau buat. Ini juga adalah ungkapan perasaanku kepadamu. Bacalah dan kau akan mengerti Chris.” Jelas Rosaria lalu tersenyum dan beranjak dari sana.
Chris membiarkan Rosaria pergi. Ia hanya ingin sendiri... dan membaca buku itu.
 “...aku berharap tidak akan bangun dari mimpi ini, aku ingin tetap memejamkan mataku dan memeluk kehadiranmu untuk diriku seorang. Namun, aku pikir aku terlalu serakah. Aku tidak seharusnya seperti ini, tetapi hatiku sangat menginginkanmu. Maafkan aku... Kau tidak pantas jatuh cinta padaku, aku hanya wanita berdarah dingin yang tamak akan hal bernama ‘cinta.’ Kesetiaanku telah membuatku buta selama ini... Rasa cintaku telah membelenggumu dalam dimensi lain hingga kau tak mampu merasakan bahwa ada wanita lain yang ditakdirkan untuk bersama denganmu. Aku akan melepaskanmu... Aku akan membiarkanmu membentangkan sayap indahmu, terbang bebas, dan menghirup aroma kehidupan yang sesungguhnya...  yang tak pernah dapat ku berikan kepadamu.”
THE END
Written by Bella Justice
@bellajusticee